Daftar Isi Contents
Budidaya ikan lele sangat cocok untuk kawasan Indonesia. Indonesia negara yang terkenal subur dan sangat cocok untuk usaha perikanan air tawar. Salah satu usaha perikanan air tawar yang bisa dikembangkan adalah budidaya ikan yang dapat dikonsumsi dan banyak disukai oleh masyarakat Indonesia , yaitu budidaya ikan lele.
Lele merupakan Jenis ikan air tawar yang dapat dikonsumsi, lele sangat digemari masyarakat karena rasanya yang lezat, dagingnya empuk, dan dapat disajikan dalam berbagai macam sajian menu masakan. Lele tidak bisa ditemukan di air payau atau air asin kecuali lele laut yang tergolong kedalam family berbeda yaitu Aridae. Ikan lele dikenal sebagai ikan yang memiliki duri teratur, bentuk tubuhnya memanjang (bahkan ada ikan lele yang mencapai panjang 1-2,5 meter), tidak memiliki sisik. Ikan lele memiliki alat pernafasan tambahan sehingga memungkinkan ikan lele hidup di perairan yang kadar oksigennya sedikit, dan ciri khasnya ikan ini memiliki kumis sehingga dalam bahasa inggris ikan lele disebut catfish.
Keunggulan ikan lele dibandingkan dengan hewan lainnya adalah kaya akan Leusin dan Lisin. Leusin (C6H13NO2) merupakan asam amino esensial yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan anak-anak dan menjaga keseimbangan nitrogen. Lisin juga berguna untuk perombakan dan pembentukan protein otot.
Pembenihan Ikan Lele
Terdapat dua segmen usaha budidaya ikan lele, yaitu segmen pembenihan dan segmen pembesaran. Segmen pembenihan bertujuan untuk menghasilkan benih ikan lele dan menghasilkan benih sampai berukuran tertentu dengan cara mengawinkan induk jantan dan betina pada kolam-kolam khusus pemijahan.
Pembenihan ikan lele mempunyai prospek yang bagus dengan tingginya konsumsi lele serta banyaknya usaha pembesaran lele. Sedangkan segmen pembesaran bertujuan untuk menghasilkan ikan lele siap konsumsi. Terdapat 3 sistem pembenihan yang dikenal, yaitu :
Sistem Massal
Sistem massal dilakukan dengan menempatkan lele jantan dan betina dalam satu kolam dengan perbandingan tertentu. Pada sistem ini induk jantan secara leluasa mencari pasangannya untuk diajak kawin dalam sarang pemijahan, sehingga sangat tergantung pada keaktifan induk jantan mencari pasangannya.
Sistem Pasangan
Sistem pasangan dilakukan dengan menempatkan induk jantan dan betina pada satu kolam khusus. Keberhasilannya ditentukan oleh ketepatan menentukan pasangan yang cocok antara kedua induk.
Pembenihan Sistem Suntik (Hyphofisasi)
Dalam pembenihan sistem suntik dilakukan dengan merangsang lele untuk memijah atau terjadi ovulasi dengan suntikan ekstrak kelenjar Hyphofise, yang terdapat di sebelah bawah otak besar. Untuk keperluan ini harus ada ikan sebagai donor kelenjar Hyphofise yang juga harus dari jenis lele.
Hal-hal yang harus dilakukan dalam Membudidayan ikan lele
1. Menyiapkan kolam tempat budidaya ikan lele
Dalam menentukan jenis kolam apa yang cocok untuk budidaya lele, hendaknya diperhatikan kondisi lingkungan, ketersediaan dana dan tenaga kerja. Tipe yang biasanya digunakan adalah tipe kolam tanah, kolam semen, kolam terpal jaring apung atau keramba. Namun kolam ikan yang paling banyak digunakan untuk budidaya adalah kolam tanah.
2. Pemilihan benih ikan lele :
Kualitas benih ikan lele sangat mempengaruhi tingkat kesuksesan budidaya ikan lele. Di Indonesia terdapat 6 Jenis ikan lele yang bisa dibudidayakan, antara lain :
- Clarias batrachus, dikenal dengan nama ikan lele di Jawa, ikan kalang di Sumatera Barat , ikan maut di Sumatera Utara , serta ikan pintet di Kalimantan Selatan .
- Claria steysmani, dikenal dengan nama lele Kembang di Jawa Barat, Kalang putih di Padang .
- Clarias melanoderma, yang mana dikenal dengan nama ikan duri di Sumatera Selatan ,wais di Jawa Sedang , wiru di Jawa Barat .
- Clarias nieuhofi, yang mana dikenal dengan nama ikan lindi di Jawa ,limbat di Sumatera Barat , kaleh di Kalimantan Selatan .
- Clarias loiacanthus, yang mana dikenal dengan nama ikan keli di Sumatera Barat, ikan penang di Kalimantan Timur.
- Clarias gariepinus, yang dikenal dengan nama lele Dumbo di Lele Domba , King cat fish, didatangkan dari Afrika.
Benih yang akan ditebar harus benar-benar sehat, tidak terdapat cacat dan bebas dari penyakit dan gerakan berenangnya normal dan cepat. Ukuran benih biasanya memiliki panjang 5-7 cm, diharapkan ukurannya merata agar bisa berkembang secara bersamaan.
Dalam menabur benih harus disesuaikan dengan iklim lingkungan terlebih dahulu. Masukkan benih tersebut dengan wadahnya (ember) kedalam kolam dan dibiarkan selama 15 menit agar terjadi penyesuaian suhu tempat benih dan suhu kolam. Lalu miringkan wadah dan biarkan benih keluar dengan sendirinya kedalam kolam. Metode ini untuk mencegah stress pada benih ikan lele.
Tebarkan benih kedalam kolam kepadatan 200-400 ekor per m2. Perhatikan juga kualitas air kolam dan tingginya kolam hendaknya tidak lebih dari 40 cm saat benih ditebarkan. Hal ini dilakukan untuk menjaga benih ikan tetap dapat menjangkau permukaan air untuk mengambil pakan atau bernapas. Pengisian air berikutnya disesuaikan dengan ukuran tubuh ikan.
3. Menentukan kapasitas kolam
Ketinggian air yang ideal untuk budidaya ikan lele adalah 100-120 cm. Isi air dalam kolam kurang lebih 30-40 cm. Setelah itu biarkan selama satu minggu. Dengan kedalaman air yang seperti ini sinar matahari masih bisa tembus sampai ke dasar air. Keadaan ini memungkinkan biota dasar kolam seperti fitoplankton bisa tumbuh dengan baik. Setelah satu minggu barulah benih dimasukkan ke dalam kolam.
4. Pakan ikan lele
Ada banyak sekali merk dan ragam pakan di pasaran. Pakan ikan lele yang baik adalah pakan yang menawarkan Food Convertion Ratio (FCR) rasio jumlah pakan berbanding pertumbuhan daging lebih kecil dari satu. Semakin kecil nilai FCR semakin baik kualitas pakan.
5. Pengelolaan Air
Kualitas dan Kuantitas air harus terjaga, awasi kualitas air dan timbunan sisa pakan di dasar kolam. Apabila sisa pakan sudah menimbulkan bau busuk buang air hingga 1/3 air bagian bawah. Kemudian isi lagi dengan air yang baru.
6. Pengendalian Hama dan Penyakit
Pengendalian Hama dan Penyakit Untuk mencegah adanya hama pasang jaring-jaring pada saringan jalan masuk dan keluar air serta memasang pagar di sekeliling kolam. Penyakit pada budidaya lele bisa datang dari protozoa, bakteri, dan virus. Hal ini dapat menimbulkan penyakit mematikan seperti: bintik putih, kembung perut, luka di kepala dan ekor. Untuk mencegahnya jaga selalu kebersihan kolam, kebersihan pakan, pertahankan suhu kolam pada kisaran 28 derajat celcius.
7. Panen ikan lele
Ikan lele dapat dipanen setelah mecapai ukuran 9-12 ekor per kg. ukuran sebesar itu bisa dicapai dalam waktu 2,5-3,5 bulan dari benih berukuran 5-7 cm. Dalam 24 jam sebelum panen sebaiknya ikan lele tidak diberi pakan agar tidak buang kotoran saat diangkut/dipanen. Lakukan sortasi untuk memisahkan lele berdasarkan ukurannya karena hal ini akan berdampak pada harga ikan lele tersebut.