Cara Budidaya Bawang Merah di Lahan Kering

Bawang merah atau Allium ascalonicum merupakan tanaman semusim yang banyak diperlukan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Hampir semua masakan membutuhkan bawang merah. Maka tidak mengherankan jika kebutuhan bawang merah semakin tahun semakin meningkat. Bawang merah bisa dibudidayakan di lahan kering, dataran rendah atau tinggi.

Bawang akan tumbuh ideal di dataran rendah dnegan suhu udara 25 hingga 32 derajat celcius, kondisi cuaca kering, terbuka dengan penyinaran sekitar 75%. Selain itu, tanahnya juga harus gembur, subur, mengandung banyak bahan organic, drainase dan aerasi tanah baik. Akan lebih baik lagi jika menggunakan lempung berpasir atau lempung berdebu dengan pH tanah 5.5 – 6,5.

Cara Budidaya Bawang merah

Bawang merah

Sebelum menanam bawang merah, tanah harus diolah dengan menyebarkan pupuk kandang, kemudian diluku dan digaru lalu dibiarkan selama seminggu. Setelah itu, buat bedengan dengan lebar 12 hingga 180 cm dan buat canal diantara bedengan dengan lebar 50 cm dan kedalaman 50 cm. untuk pupuk, gunakan pupuk Urea, ZA dan SP-36 atau pupuk Majemuk NPK.

Untuk bibit, gunakan umbi dengan berat 3-4 gram/umbi dan sehat yaitu yang bentuknya kompak dan kulitnya tidak luka. Sebagai solusi, lebih baik gunakan bibit yang telah bersertifikat dari deptan. Jika ditanam pada musim kemaru makan jarak tanam 15×15 cm dan 20x2o cm pada musim hujan.

Sebelum ditanam, sebaiknya tanah disiram terlebih dahulu dan buat atap agar bibit terjaga. Ketika akan ditaman, umbi sebaiknya direndam dengan larutan NASA & air. Setelah direndam, taburkan GLIO secara merata dan simpan selama 2 hari. setelah 2 hari, umbi sudah bisa ditanam dengan dibenamkan ke dalam tanah seluruh bagiannya.

Untuk pemupukan, sebaiknya gunakan pupuk dasar dan pupuk susulan. Pupuk dasar bisa berupa pupuk kandang atau TSP dan disebar dengan cara diaduk rata dengan tanah 1 hingga 3 hari sebelum tanam. Adapun untuk pupuk susulan gunakan urea, Za, dan KCL.

Pemupukan susulan pertama kali pada usia 10 hingga 15 hari setelah tanam. Adapun pemupukan kedua pada usia 1 bulan setelah tanam. Untuk penyiraman dan penyiangan, sebaiknya menggunakan gembor yaitu pada pagi dan sore hari. sesudah 10 hari, penyiraman cukup pagi hari. untuk penyiangan sebaiknya dilakukan pada saat usia tanaman 10 hingga 15 hari dan 28 hingga 35 hari dengan cara mencabut gulma di sekitar tanaman.

Setelah tanaman berusia 65 hingga 75 hari, maka panen sudah bisa dilakukan. Ciri-ciri tanaman yang sudah siap panen ialah tanaman telah cukup tua, 60 hingga 90% batang telah lemas dan daun menguning, umbi lapis terlihat padat berisi dan sebagian tersembul di permukaan tanah, dan warna kulit umbi mengkilat atau memerah.

Panen bawang merah bisa dilakukan dengan mencabut daun dan tanaman bersamaan. Bersihkan agar tanah yang menempel pada umbi diberiskan kemudian ikat. Umbi yang telah diikat djiemur. Jika telah kering, umbi siap disimpan di gudang. Agar tahan lama, lakukan pengasapan.

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.