Unsur-unsur Intrinsik Cerpen dan Unsur Ekstrinsiknya

Unsur Intrinsik Cerpen– selamat datang di website kami, kali ini kami akan membahas mengenai unsur intrinsik cerpen. Tapi sebelumnya kami akan mengulas tentang apa itu cerpen, dilanjutkan dengan ciri-ciri cerpen, unsur-unsur intrinsik cerpen, dan masih banyak lagi yang kami ulas sejelas mungkin.

Pengertian Cerpen

Unsur Intrinsik Cerpen

Pastinya kita sudah pernah mendengar kata cerpen. Cerpen merupakan singkatan dari cerita pendek, maksud dari cerita pendek adalah cerita yang cenderung singkat, padat, dan langsung pada tujuannya, jumlah katanya terbatas biasanya kurang dari 10.000 kata.

Cerpen atau cerita pendek merupakan salah satu jenis karya sastra yang menggambarkan cerita atau kisah tentang manusia beserta seluk beluknya melalui tulisan cerita yang pendek dan singkat.

Pengertian cerpen lainnya yaitu sebuah karangan fiktif yang memiliki isi tentang kehidupan seseorang ataupun kehidupan seseorang yangg diceritakan dengan singkat yang berfokus pasa suatu tokoh saja atau satu jalan cerita.

Cerpen atau cerita pendek memiliki kata yang tidak lebih dari 10.000 kata atau tidak lebih dari 10 halaman. Selain itu, cerpen atau cerita pendek hanya mengandung sebuah kesan tungga yang demikian serta fokus dan memusatkan diri pada salah satu tokoh dan pada satu situasi saja.

Pengertian cerpen menurut para ahli

Menurut beberapa ahli mengemukakan pendapat mereka tentang pengertian cerpen atau cerita pendek.  Berikut penjelasannya:

1. Sumardjo dan Saini

Cerpen merupakan cerita fiktif atau tidak benar-benar terjadi, akan tetapi bisa saja kejadian tersebut terjadi kapan pun serta dimana pun yang mana ceritanya relatif singkat dan pendek.

2. KBBI

Cerpen berasal dari dua kata yaitu verita dan pendek, cerita yang mengandung arti tuturan mengenai bagaimana sesuatu hal terjadidan relatif, pendek berarti kisah yang diceritakan pendek atau tidak lebih dari 10.000 kata yang mengandung sebuah kesan dominan serta memfokuskan hanya pada satu tokoh saja dalam cerita pendek tersebut.

3. A. Bakar Hamid

Cerita pendek harus dilihat dari kuantitasnya, yakni banyaknya perkataan yang digunakan, antara 500 – 20.000 kata, di dalmnya hanya ada satu plot, adanya satu watak, dan adanya satu kesan.

4. Nugroho Notosusanto dalam Tarigan, 1993:176

Cerpen merupakan sebuah cerita yang panjang ceritanya berkisar antara 5.000 kata atauperkiraan hanya 17 hlm quarto spasi rangkap serta terpusat pada dirinya sendiri.

5. Hendy

Cerpen merupakan suatu karangan yang berkisah pendek yang mengandung kisah tunggal.

6. Aoh K.H

Cerpen merupakan salah satu karangan fiksi yang biasa yang juga dengan kisahan prosa pendek.

7. S. Badudu

Cerpen merupakan cerita yang hanya menjurus serta terfokus pada satu kejadian atau peristiwa saja.

8. H.H. Jassin

Cerpen merupakan sebuah cerita yang singkat yang harus memiliki bagian terpenting yakni perkenalan pertikaian, serta penyelesaian.

Unsur Intrinsik Cerpen (Cerita Pendek)

Unsur Intrinsik Cerpen

Cerpen atau cerita pendek memiliki dua unsur pembangun, di antaranya adalah unsur intrinsik dan ekstrinsik.

Unsur intrinsik cerpen adalah nsur-unsur pembangun cerpen yang asalnya dari dalam cerpen itu sendiri. Jika disamakan dengan sebuah bangunan, maka unsur intrinsik merupakan  komponen-komponen dari bangunan tersebut.

Bangunan tidak dapat beridir dengan kokoh dan akan roboh jika salah satu komponennya hilang. Sama halnya dengan unsur intrinsik itu hilang maka tulisan tersebut tidak bisa disebut cerpen atau cerita pendek.

Unsur intrinsik cerpen meliputi tema, karakter (karakterisasi), alur cerita, latar belakang, gaya bahasa, sudut pandang dan mandat atau amanat. Untuk mengetahuinya lebih lanjut mari simak penjelasan mengenai unsur-unsur intrinsik cerpen berikut ini:

1. Tema Cerita

Tema merupakan bagian pertama dari unsur intrinsik cerpen yang mengandung gagasan umum. Tema bisa dikatakan jiwa dari suatu cerpen itu sendiri.

Dengan kata lain ide dasar dibalik keseluruhan cerita adalah tema. Ada banyak inspirasi tema yang dapat digunakan seperti cerita pribadi dari penulis itu sendiri, masalah seputar lingkunagnnya, masalah masyarakatt, kritikan, dan lain sebagainya.

2. Tokoh

Unsur inrinsik yang kedua adalah Tokoh (pelaku), tokoh atau pelaku ini akan selalu dihadirkan oleh penulis di dalam ceritanya. Tokoh adalah unsur penting yang harus ada dan sangat penting untuk unsur-unsur yang lainnya.

Di dalam cerita tokoh akan digolongkan menjadi 2 golongan yaitu tokoh yang memiliki sifat yang baik dan tokoh yang memiliki sifat yang jahat. Kedua tokoh ini menjadi sorotan utama dalam konflik yang terjadi.

Setiap golongan tokoh biasanya akan terdiri dari masing-masing satu tokoh untuk setiap karakter, kemudian dibantu oleh tokoh-tokoh pembantu. Tokoh pembantu bertugas membantu tokoh utama yang bekarakter baik, biasanya tokoh pembantu memiliki hubungan dekat dengan tokoh utama, seperti keluarga, teman, tetangga, dan bisa juga orang yang baru dikenalnya.tokoh pembantu ini juga berperan sebagai warna tambahan dalam cerpen.

Terdapat 4 jenis tokoh yang digambarkan dalam cerita pendek atau cerpen, yaitu:

• Tokoh Protagonis: karakter yang menjadi tokoh atau karakter utamanya dan memiliki karakter yang baik dan tujuan yang baik.
• Tokoh Antagonis: karakter ini merupakan karakter yang menajdi kebalikan dari karakter tooh utama atau tokoh protagonis. Karakter antagonis memiliki sifat negatif seperti pemarah, cemburu, iri, arogan, pendendam, dan bertindak jahat.
• Tokoh Tritagonis: tokoh ini sebgai mediator atau penengah dari protagonis dan antagonis. Karakter tritagonis memiliki sifat yang bijak sebagai penengah.
• Tokoh Figuran: tokoh ini merupakan karakter pendukung yang memberi warna dan nuansa isi cerpen agar lebih hidup.

3. Penokohan

Tokoh dan penokohan menjadi salah satu bagian yang harus ada dalam sebuah cerpen. Namun  yang perlu diketahui adalah bahwa tokoh dan penokohan adalah dua unsur yang berbeda dalam cerita.

Tokoh adalah orang atau pelaku yang terlibat dan ditampilkan dalam cerita. Sedangkan penokohan adalah penentuan atau pemberian sifat atau karakter pada setiap tokoh yang ada dalam cerita. Karakter yag diberikan dapat digambarkan dalam ucapan, pandangan dan pemikiran dalam melihat sebuah masalah

Karakterisasi dari tokoh-tokoh tersebut di atas akan disampaikan dengan 2 metode, yaitu:

1. Metode analitik

Metode analitik merupakan suatu upaya atau metode yang digunakan untuk menjelaskan secara langsung oleh penulis tentang karakter atau sifat dati tokoh dalam cerita. Metode analitik dapat diketahui secara langsung karena penulis cerita sudah memaparkan atau menyebutkan secara langsung seperti yang dijelaskan oleh penulis dalam ceritanya, seperti keras kepala, pemalu,, pemarah, pemberani, penakut, dan lain sebagainya.

2. Metode dramatik

Metode dramatik merupakan metode yang digunakan untuk menentukan karakter tokoh dengan cara tidak langsung untuk menggambarkan sifat dari tokoh dalam cerita. Penggambaran tokoh dilakukan dengan melalui ucapan atau percakapan yang dilakukan oleh tokoh lain, sikap atau perbuatan yang dilakukannya. Metode ini disebut juga sebagai metode reaksi tokoh lain (berupa pandangan, pemikiran, pendapat, sikap, dan lain sebagainya) yang menggambarkan bagaimana karakter dari tokoh tersebut.

4. Alur (Plot)

Unsur instrinsik yang ketiga adalah alur. Alur merupakan urutan jalan cerita dalam cerita atau cerpen yang disampaikan penulis. Dalam meneritakan cerita terdapat tahapan-tahapan alur yang digunakan penulis, di antaranya:

Secara garis alur dalam sebuah cerita dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Perkenalan tokoh
2. Mulai munculnya konflik atau permasalahan
3. Peningkatan konflik atau klimaks
4. Penurunan konflik atau antiklimaks
5. Penyelesaian konflik

Tahap-tahap alur tersebut harus terdapat dalam sebuat cerita. Hal ini bertujuan agar cerita mudah dipahami dan tidak membingungkan orang yang membacanya.

Terdapat 2 macam alur yang sering digunakan oleh para penulils, yaitu:

1. Alur maju: Alur ini menceritakan jalan cerita atau alur yang urut dari awal perkenalan tokoh, mulai timbulnya masalah atau konflik, hingga puncaknya konflik dan diakhiri dengan penyelesaian konflik. Intinya adalah pada alur maju ini akan ditemukan cerita yang runtut sesuai dengan tahapan-tahapannya.
2. Alur mundur: Alur ini oleh penuli digambarkan dengan jalan cerita yang tidak urut. Bisa saja cerita oleh penulis dimunculkan konflik terlebih dahulu, setelah itu melihat kembali kejadianatau peristiwa yang manjadi sebab akibat bagaimana konflik itu terjadi.

5. Setting (Latar)

Setting atau latar adalah hal-hal yang berkaitan dengan waktu, suasana, dan tempat kejadian terjadinya cerita tersebut. Setting atau latar sendiri dibagi menjadi 4 yaitu:

1. Latar tempat, latar tempat menunjukan lokasi atau tempat peristiwa yang terjadi dalam sebuah cerpen. Biasanya tempat dalam cerpen disebutkan langsung dalam cerita atau dengan nama tertentu yang bisa berupa inisial.
2. Latar waktu, latar waktu menunjukan kapan terjadinya peritiwa atau kejadian yang diceritakan dalam sebuah cerpen. Dengan mengetahui kapan terjadinya, maka kita akan tahu waktu terjadinya.
3. Latar suasana

Setting atau latar biasanya sangat erat hubungannya dengan tema cerpen, misalnya saja jika cerpen tersebut bertemakan pendidikan maka setting atau latarnya berada di sekolahan, jika tema bertemakan hal yang menyeramkan setting atau latar yang digunakan dalam tempat-tempat yang  angker.

6. Sudut Pandang (Point of View)

Sudut pandang merupakan cara pandang pengarang atau posisi pengarang dalam memandang suatu peristiwa di dalam cerpen tersebut. Sudut panda adalah suatu cara penulis cerpen yang sudah dipilihnya untuk mengemukakan ide ceritanya.

Sudut pandang bisa berupa pandangan hidup, tafsir, yang mana kemudian diwujudkan dengan sudut pandang tokoh atau lewat tokoh tersebut. Entah itu sudut pandang pertama, sudut pandang kedua, sudut pandang ketiga, sudut pandang campuran, maupun sudut campuran orang di luar cerita.

Berikut penjelasan mengenai sudut pandang dalam cerpen:

1. Sudut Pandang Orang Pertama

Adalah sudut pandang dengan metode penulis pada penyampaian ceritanya seolah-olah dia ikut terlibat dalam cerpen tersebut. Biasanya penulis menggunakan kata “Aku” atau “Kami” untuk mengubah kata ganti orang pertama.

Biasanya sudut pandang orang pertama adalah tokoh utama pada cerita tersebut, atau hanya sekedar pengamat dari tokoh lain yang ada dalam cerita.

1. Sudut pandang orang pertama pelaku utama

Dalam sudut pandang ini penulis yang dalam cerita sebagai tokoh “Aku”, mengisahkan tengtang peristiwa yang terjadi yang dialaminya. Tokoh “Aku” akan menjadi pusat perhatiandari kisah cerpen tersebut.

Contohnya: Sore ini di saat cuaca mulai begitu mendung, Aku masih memikirkan dan mulai cemas tentang nasib anak kecil yang Aku temui di pasar tadi. Aku mulai berpikir untuk kembali ke pasar tersebut untuk menolongnya.

2. Sudut pandang orang pertama pelaku sampingan

Dalam sudut pandang ini penulis yang sebagai tokoh “Aku” muncul tidak sebagai tokoh utama, namun sebagai tokoh sampingan atau pelaku tambahan.tokoh “Aaku hadir dalam cerita dalam jalan cerita dan bertindak sebagai prang yang membawakan cerita kepada pembaca, sedangkan tokoh cerita yang dikisahkan kemudian dibiarkan untuk mengisahkan sendiri kisah yang dialaminya.

Tokoh dari jalan cerita yang dibiarkan berkisah sendiri tersebut yang menjadi tokoh utama dalam cerita, sebab karena dia yang lebih banyak ditampilkan dalam cerita, mengalami banyak kejadian, serta banyak berhubungan dengan banyak tokoh-tokoh lain dalam cerita.

Dengan demikian “Aku” hanya bertindak sebagai saksi dari tokoh utama saja. Saksi terhadap berlangsungnya sebuah cerita yang dialami oleh orang lain. tokoh “Aku” biasanya umumnya hanya tampil di awal sebagai pengantar dan di akhir penutup cerita saja.

Contoh: sejak sebulan yang lalu sejak Aku pidah ke Kota Jakarta, menghadapi kerasnya kehidupan di sini bersama temanku yang bernama Arif. Arif adalah temanku asrama yang mengalami hal yang sama, namun jika dibandingkan dengan Aku, Arif adalah orang yang berkemauan keras dan pantang menyerah. Arif selalu melakukan yang terbaik untuk mencapai tujuan yang dia impikan.

Sudut pandang pertama juga ada yang ditokohkan sebagai pelaku tunggal dan jamak. Berikut penjelasan dari sudut pandang orang pertama tunggal dan jamak:

• Sudut pandang orang pertama tunggal, merupakan cara yang digunakan oleh penulis untuk menyampaikan cerita dengan menggunakan kata “Saya” atau “Aku”.
• Sudut pandang orang pertama jamak, merupakan cara yang digunakan oleh pengarang untuk menyampaikan cerita dengan menggunakan kata “Kita” atau “Kami”. Dengan begitu penulis mewakili kelompoknya dalam myampaikan cerita mereka.

2. Sudut Pandang Orang Ketiga

Sudut pandang ketiga merupakan cara penulis untuk menyampaikan cerita dengan memposisikan dirinya sebagai orang di luar cerita atau bisa berdasarkan persepsi atau sudut pandang kolektif. Di sini penulis hanya sekedar narator atau pencerita saja.

Sudut pandang orang ketiga dibagi menjadi 2, yaitu sudut pandang orang ketiga tunggal dan sudut pandang orang ketiga jamak. Berikut penjelasannya:

• Sudut pandang orang ketiga serbatahu, memposisikan penulis yang sebagai pencerita dengan beberapa hal yang menyangkut tokoh “dia”. Pengarang menjadi orang yang serba tahu, terbatas dan objektif.

Contohnya: Di acara malam itu, dia datang mengenakan baju berwarna merah. Dia yang sudah lama terpisah karena harus mengerjakan tugas negara, akhirnya bisa tersenyum dengan lebar setelah berhasil menyelesaikan tugas negara dan akhrinya bisa pulang semenjak 2 tahun lamanya.

• Sudut pandang orang ketiga pengamat, dari sudut pandang ini penulis hanya bercerita tentang apa yang dialami, dilihat, dipikirkan, dan dirasakan oleh tokoh “dia” namun terbatas pada seorang tokoh saja.

Contoh: entah apa yang dia pikirkan, dari raut wajhnya terlihat gelisah dangan tingkah laku yang tidak seperni biasanya. Jika dipikir dia tampak memiliki banyak masalah baru-baru ini.

3. Sudut Pandang Campuran

Sudut pandang ini merupakan gabungan daru sudut pandang orang pertama dan ketiga, ditandai dengan adanya kata “Aku”,” Kami”, “Dia”, dan “Mereka”.

7. Gaya Bahasa

Gaya bahasa adalah ciri khas dari penulis dalam menyampaikan tulisannya kepada orang yang membacanya. Gaya bahasa tersebut meliputi pemakaian majas, diksi dan cara penulis merangkai setiap kalimat yang digunakan dalam penulisan cerita pendek.

8. Amanat atau Pesan

Unsur intrinsik yang terakhir adalah amanat atau pesan penulis yang bisa menjadi pelajaran yang bersifat positif yang ditujukan kepada pembacaa yang bisa diambil dari cerita pendek tersebut.

Dalam sebuah cerita, pesan moral biasanya bersifat tidak langsung, artinya penulis tidak langsung menuliskan amanat atau pesan apa yang ingin Ia sampaikan kepada pembaca, melainkan pembaca harus memahami jalan cerita yang dibacanya untuk mengerti apa pesan atau amanat yang ingin disampaikan oleh penulis.

• Baca juga ulasan lengkap tentang Unsur Intrinsik Novel

Unsur Ekstrinsik Cerpen (Cerita Pendek)

Unsur Ekstrinsik Cerpen

Unsur ekstrinsik cerpen merupakan unsur yang ada di luar cerpen tersebut. Unsur ekstrinsik dari cerpen merupakan unsur yang menjadi faktor penulis membuat cerpen tersebut. Unsur ini sangat berpengaruh dalam penyajian amanat dan latar belakang dari cerpen. Unsur ekstrinsik meliputi:

1. Latar Belakang Masyarakat

Katar belakang masyarakat merupakan alasan atau faktor yang berasal dari kondisi masyarakat yang mana penulis menjadikannya dasar bahan menulis cerpennya. Hal ini bisa berupa:

• Ideologi Negara

Kondisi ideolgi negra atau wilayah berpengaruh pada hasil sebuah karya seperti cerpen. Setiapa negara memiliki ideologi yang berbeda dari satu dengan yang lainnya, hal ini akan lemalhirkan hasil karya sastra yang berbeda pula.

• Kondisi politik suatu negara

Kondisi politik suatu negara atai wilayah akan berpengaruh dari hasil sebuah karya sastra yang dibuat, misalnya saja dari pergolakan kondisi dalam waktu tertentu seperti keadaan yang kritis akan turut mempengaruhi sebuah karya sastra.

• Kondisi ekonomi suatu negara

Kondisi perekonomiansebuah negara akan berpengaruh terhadap hasil dari sebuah karya sastra seperti cerpen.

• Kondisi sosial suatu negara

Kondisi sosial suatu negara juga sangat berpengaruh terhadap sebuah karya sastra seperti cerpen.

2. Latar Belakang Penulis

Latar belakang penulis merupakan faktor-faktor yang terdapat pada pengarang atau penulis itu sendiri, yang mana turut mempengaruhi atau menjadi motivasi dalam memnulis sebuah karya sastra seperti cerpen.

Latar belakang penulis terdiri dari beberapa faktor, di antaranya seperti:

• Riwayat hidup penulis

Riwayat hidup penulis berisi tentang biografi dari si penulis secara menyeluruh. Faktor ini turut mempengaruhi jalan pikiran penulis taua sudut pandangnya dari cerpen yang dibuatnya yang berdasarkan pengalaman-pengalaman mereka. Terkadang faktor ini juga turut mempengaruhi gaya bahasa atau genre khusus daru pwnulis tersebut.

• Kondisi psikologis

Kondisi psikologis adalah kondisi berupa mood atau motivasi dari seorang penulis di saat dirinya menulis cerita. Mood atau motivasi dari seorang penulis akan mempengaruhi jalan cerita yang di bawakannya. Misalnya saja mereka sedang gembira atau sedang sedih, maka akan menghasilkan suatu cerita yang bahagia dan sedih pula.

• Aliran sastra penulis

Aliran sastra bisa dijelaskan seperti keyakinan atau agama dari penulis tersebut. Setiap peenulis memiliki alisaran satra yang berbeda-beda. Hal ini sangat berpengaruh terhadap gaya penulisan dan genre cerita yang biasa digunakan oleh penulis dalam karya sastra yang dibuatnya.

3. Nilai-nilai yang Terkandung dalam Cerpen

• Nilai agama

Nilai agama merupakan hal-hal yang bisa diambil dan dijadikan pelajaran yang terkandung di dalam cerpen yang ada kaitannya dengan ajaan agama.

• Nilai sosial

Nilai sosial merupakan niali yang bisa diambil dan dijadikan pelajaran di mana nilai ini bisa didapatkan dari interaksi-interaksi dati tokoh-tokoh yang terdapat pada cerpen, lingkingan dan masyarakat sekitar tokoh, dan lain sebagainya.

• Nilai moral

Nilai moral merupakan nilai-nilai yang terkandung dalam cerita dan ada kaitannya dengan etikan dan akhlak yang berjalan di masyarakat. Dalam suatu cerpen, nilai ini dapat menjadi nilai yang baik maupun buruk.

• Nilai budaya

Nilai budaya merupakan nilai-nilai yang berkaitan dengan nilai-nilai tradisi, adat istiadat dan kebiasaan yang berlaku di masyarakat.

***

Ciri-ciri Cerpen (Cerita Pendek)

Ciri-ciri Cerpen

Ada beberapa ciri-ciri cerpen yang harus dipahami agar nantinya kita dapat membedakan cerpen atau cerota pendek dengan karya tulis yang lainnya. Di antaranya adalah:

1. Cerpen meliki kata yang berjumlah tidak lebih dari 10.000 kata
2. Cepen memiliki proprosi penulisan yang lebih pendek dan lebih singkat dibandingkan dengan Novel
3. Kebanyakan cerpen memiliki isi cerita yang berasal dan menggambarkan kehidupan sehari-hari.
4. Cerpen tidak menggambarkan semua kisah para tokoh-tokoh dalam cerita, namun hanya menceritakan cerita dari tokoh utamanya batau hanya menceritakan poin uatamanya saja.
5. Tokoh yang dikisahkan dan diceritakan dalam cerpen mengalami konflik dari awal hingga tahap penyelesaiannya.
6. Cerpen bersifat fiktif.
7. Pemilihan kata dalm cerpen cukup sederhana sehingga lebih memudahkan pembacanya untuk memahami dan  mengerti isi cerita.
8. Cerpen menceritakan satu kejadian saja dan menggunakan cerita tunggal dan lurus.
9. Dalam membaca cerpen tidak membutuhkan waktu yang lama.
10. Cerpen membrikan pesan dan kesan yang sangat mendalam sehingga pembaca akan ikut merasakan apa yang tokoh utama alami, merasakan kesan dari cerita tersebut.

Struktur Cerpen (Cerita Pendek)

Dalam Pembuatan cerpen kita juga harus mengetahui tentang struktur atau kerangka dari sebuah cerpen. Adapun struktur cerpen itu sendiri meliputi abstrak, orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi, dan koda.

Untuk lebih jelasnya mari simak penjelasan mengenai struktur cerpen berikut.

1. Abstrak

Merupakan ringkasan dari sebuah cerita. Abstrak merupakan inti dari cerita yang kemudian dikembangkan menjadi beberapa t rangkaian kejadian. Abstrak juga bisa disebut dengan gambaran awal dalam cerita. Abstrak memiliki sifat opsional yang mana kita boleh tidak untuk menggunakan strukturyang abstrak tersebut.

2. Orientasi

Merupakan hal-hal yang berhubungan dengan tempat, waktu, dan suasana yang terdapat dalam cerita. Biasanya orientasi tidak hnya terfokuskan pada satu tempat, waktu ataupun suasana. Karena di dalam cerita banyak terjadi peristiwa dan kejadian yang berbeda-beda.

3. Komplikasi

Merupakan rangkaian kejadian-kejadian atau peristiwa-peristiwan yang berhubungan dan bercerita tentang sebab akibat kejadian sebuah cerita. Dalam struktur ini bisa ditentukan karakter atau watak dari tokoh cerita. Karakter atau watak dari tokoh bisa muncul karena sulitnya permasalahan yang mulai meningkat.

4. Evaluasi

Struktur dari konflik-konflik yang terjadi dalam cerita yang arahnya ke titik klimaks atau puncak permasalahan dan mulai muncul gambaran penyelesaian dari konflik tersebut. Struktur ini merupakan yang sangat penting karena struktur ini menentukan menarik tidaknya cerita.

Dalam struktur ini penulis dapat memilih ingin menyajikan konflik-konflik yang diinginkan yang mampu menarik dan membuat pembaca terbawa suasana. Sehingga pembaca bisa lebih menjiwai dan menghayati karakter dan jalannya cerita.

5. Resolusi

Merupakan penyelesaian dari evaluasi. Resolusi biasanya sangat dinanti-nantikan oleh pembaca, terlebih pembaca yang sudah penasara dengan kelanjuta bagaimana ceritanya. Pada struktur ini penulis memberikan solusi tentang masalah yang dialami oleh tokoh dalam cerrita.

6. Koda

Merupakan pelajaran atau nilai yang bisa diambil dari cerita. Koda juga berartu suatu hikmah yang terkandung di dalam cerita. Koda biasanya dapat diketahui setelah pembaca membaca semua cerita yakni dari awal hingga akhir dari cerita. Koda berupa nasehat, amanat, pesan, atau berupa peringatan dari penulis untuk pembacanya.

***

Itulah tadi beberapa ulasan mengenai Unsur-unsur Intrinsik Cerpen yang sudah kamu ulas sejelas mungkin untuk memudahkan Anda mengetahui dan memahaminya. Banyak contoh cerpen yang yang dapat kita temukan di sekitar kita. dan bahkan Anda sendiri pun bisa membuatnya sendiri.

Dengan berkembangnya zaman, cerpen mulai mengalami banuyak perkembangan dan perubahan. Banyak saat ini cerpen yang populer di kalangan remaja yaitu cerpen percintaan dan hiburan. Namun apapun bentuknya, karya sastra cerpen yang menjadi pokok penting adalah pesan dan amanat baik yang ada di dalamnya.

Semoga dengan artikel kali ini dapat membantu dan bermanfaat bagi kita semua.