Daftar Isi Contents
Sampah organik adalah sampah yang masuk di dalam kategori yang cukup luas, meliputi semua limbah yang dapat terurai oleh organisme hidup lainya seperti halnya tanaman dan juga hewan. Berikut ini adalah pengantar bagaimana kita melakukan daur ulang pada sampah organik seperti makanan, minuman dan juga bahan-bahan dari perusahaan manufaktur lain.
Tempat yang tersedia
Tempat utama yang akan kita gunakan untuk daur ulang limbah organik skala industri adalah pakan ternak, kompos, anaerobik pencernaan, dan rendering.
Pakan hewan
Disini kita tidak menyuruh untuk membeli pakan hewan, akan tetapi di sini kita bisamengelolah sampah atau limbah oraganik dijadikan pakan hewan dengan jumlah nutrisi yang tepat
Kompos
Ini adalah istilah yang luas yang digunakan untuk mendefinisikan banyak metode memecah mengelola bahan organik untuk digunakan sebagai pupuk. Sementara setiap limbah organik yang dapat terurai dapat menggunakan metode pengomposan tertentu agar lebih efisien dalam jenis sampah organik tertentu.
Pencernaan anaerobik
Proses ini akan melibatkan anaerobik mikroba (sejenis organisme yang hidup dan berkembang di lingkungan tanpa oksigen biasanya digunakan untuk fermentasi) untuk mengubah sampah organik menjadi energi. Selama proses pencernaan anaerobik, mikrobasecara alami menghasilkan energi panas dan gas produk sampingan dari dekomposisi mereka.
Rendering
Proses ini digunakan secara khusus untuk mengubah jaringan limbah menjadi bahan berharga. Hasil dari proses render dapat kita digunakan untuk membuat barang-barang seperti sabun, biodiesel, pakan ternak, bahan baku untuk industri kimia, dan banyak lagi.
Faktor kunci
Berikut ini adalah gambaran dari beberapa pertimbangan utama yang masuk lebih dalam mengenai pengembangan solusi daur ulang sampah organik:
1. Nutrisi
Membuat nutrisi sampah organik memiliki nilai dampak yang besar. Misalnya, jika pertanian atau hewan menggunakan pakan dari limbah mereka dapat meminta informasi mengenai komposisi nutrisi untuk memastikan bahan-bahan yang mereka beli memenuhi kebutuhan gizi yang spesifik untuk ternak yang mereka coba untuk memberikan makan.
2. Kadar
Sampah organik kering cenderung lebih berharga dari pada sampah organik basah. Hal ini karena kelebihan air menambah beban saat melakukan distribusi dan pengolahan akan membuat biaya menjadi lebih mahal.
3. Potensi Patogen
Kadang-kadang organisme ini berbahaya. Patogen sering juga disebut dengan E.Coli, organisme ini hidup di dalam sampah organik. Jika didalam sampah organik terdapat organisme ini, sedang sampah tersebut akan digunakan untuk pakan ternak, maka kita harus mengolahnya terlebih dulu dengan memanaskan samapah organik beberapa derajat. Baru bisa kita berikan kepada hewan ternak kita.
4. Nilai Energi
Energi sangat penting di dalam sampah organik, jika kita akan menggunakan sampah tersebut untuk pakan ternek, mereka sangat penting dalam proses pencernaan anaerobik. Hal ini berlaku dalam kasus yang mana digester anaerobik berusaha mencapai output energi tertentu setiap bulan. Contoh sampah organik energi tinggi termasuk lemak, minyak, dan yang lainnya.
5. Packaging
Kecuali kemasan dapat dicerna dan/atau biodegradable, itu adalah hal lain yang harus dipertimbangkan ketika memilih sebuah pengelolaan daur ulang. Misalnya, jika item sampah yang mengandung Kemasan plastik atau logam, kemasan ini harus dibuan sebelum di produksi menjadi pakan, kompos, anaerobik pencernaan, atau render ternak. Beberapa fasilitas daur ulang telah mengembangkan proses pengelolaan Kemasan khusus untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Namun, tidak setiap pengelolaan mampu menerima sampah organik untuk daur ulang. Ini hanya sebuah pengantar singkat bagaimana kita menentukan industri organik daur ulang sebagai solusi bagi kita, kita juga bisa memanfaatkannya untuk dijadikan kerajinan limbah organik. Untuk informasi lebih lanjut kita akan membahasnya kembali di lain waktu, semoga bermanfaat dan terima kasih.