Daftar Isi Contents
Media Tanam Hidroponik – Sistem tanam dengan media hidroponik adalah cara bertanam tanpa menggunakan media tanah. Sebagai ganti media tanamnya dapat menggunakan media lain dengan ditambahkan larutan nutrisi agar tanaman dapat tumbuh dengan baik.
Jika anda hendak mencoba bercocok tanam dengan sistem hidroponik, sebaiknya anda mengetahui terlebih dahulu macam-macam media tanam hidroponik yang bisa digunakan terlebih dulu. Media tanam akan sangat berpengaruh terhadap hasil tanaman hidroponik anda nantinya.
Media tanam untuk sistem tanam hidroponik bisa anda dapatkan sendiri atau anda buat sendiri. Jadi bisa meminimalkan pengeluaran dan menghemat pengeluaran anda kan. Berbagai media tanam juga banyak tersedia di toko pertanian, jadinya anda bisa mencoba berbagai media tanam untuk bertanam hidroponik.
Media tanam mempunyai beberapa kriteria agar nantinya tanaman dapat tumbuh dengan baik. Beberapa kriteria tersebut antara lain :
- Bersifat menyerap air atau sifat poros yang berlebih.
- Struktur media gembur, subur, dan dapat menyimpan kandungan air yang cukup untuk dialirkan ke tanaman.
- Berkadar salinitas rendah atau tidak mengandung kandungan garam.
- Keasaman media tanam harus alkalis, yaitu mempunyai pH 6-7.
- Tidak mengandung organisme yang bisa memunculkan hama atau penyakit yang dapat mengganggu tanaman.
- Mengandung kapur atau unsur kalsium di dalamnya.
Itulah beberapa kriteria media tanam yang baik untuk digunakan dalam bertanam sistem hidroponik. Berikutnya kita bahas macam-macamnya media yang biasa digunakan untuk bertanam sistem hidroponik.
***
Macam-macam Media Tanam Hidroponik di Sekitar Kita
Dari penjabaran diatas kita bisa membayangkan media apa yang bisa kita gunakan untuk dijadikan media tanam hidroponik. Untuk lebih jelasnya kita simak lebih lengkapnya, yakni:
1. Media Tanam Hidroponik dengan Menggunakan Arang Sekam
Bermacam-macam media tanaman hidroponik yang dapat kita gunakan adalah arang sekam. Arang sekam merupakan media tanam yang paling populer yang banyak digunakan oleh para penanam hidroponik. Arang sekam tidak hanya bisa digunakan untuk teknik hidroponik saja, melainkan juga bisa digunakan untuk tanaman budidaya di dalam pot.
Arang sekam berasal dari ampas kulit padi yang dibakar sampai hitam. Arang sekam dapat menyerap air dengan baik dan juga sifatnya ramah lingkungan. Selain itu pH arang sekam ini netral, dan juga arang sekam digunakan karena steril dan bebas dari bakteri. Yang lebih menarik adalah arang sekam cukup tahan lama dan tidak mudah terurai sehingga dapat digunakan lagi.
2. Media Tanam Hidroponik dengan Menggunakan Rockwool
Petani hidroponik di Indonesia pada umumnya menggunakan rockwool sebagai media tanamnya. Rockwool yang biasa dikenal dengan mineral wool ini memiliki bentuk seperti busa serta berserabut halus dan beratnya sangatlah ringan.
Rockwool terbentuk dari batuan basalt yang dipanaskan dengan suhu yang sangat tinggi sehingga batu tersebut meleleh. Ketika batu tersebut mencair, maka serat-serat halus akan terbentuk. Saat proses produksi membentuknya, rockwool dicetak dengan bentuk lempengan atau blok dengan ukuran besar. Dalam penggunaannya blok rockwool ini nantinya akan kita potong sesuai kebutuhan kita.
3. Media Tanam Hidroponik dengan Menggunakan Spons
Anda pasti tahu barang yang satu ini. Ya, spons seperti yang kita tahu biasa digunakan untuk mencuci piring dan ternyata bisa digunakan sebagai media tanam hidroponik. Spons memang memiliki sifat dapat menyerap dan menyimpan air. Karena itu banyak orang menggunakan spons untuk dijadikan media tanam mereka.
Spons memiliki pori-pori yang cukup besar untuk dapat menjadi sarana mengalirkan air nutrisi ke akar tanaman. Jadi tanaman akan mudah mendapatkan nutrisi yang cukup dari kita menggunakan media spons ini.
4. Media Tanam Hidroponik dengan Menggunakan Cocopeat atau Sabut Kelapa
Sabut kelapa juga bisa digunakan sebagai media tanam hidroponik. Selain sifatnya yang dapat menyerap air juga bisa menyimpannya dengan waktu yang cukup lama. Sabut kelapa sangat ramah linggkungan dan juga mudah untuk mendapatkannya.
Sabut kelapa ditumpuk dijadikan satu agar dapat berguna dengan baik. Sabut kelapa akan memiliki pori-pori yang sangat baik untuk pertumbuhan akar tanaman.
5. Media Tanam Hidroponik dengan Menggunakan Serbuk Kayu
Serbuk kayu juga bisa anda coba untuk dijadikan media tanam. Serbuk kayu ini memiliki sifat dapat menyerap air dan menyimpannya. Selain itu serbuk kayu juga memiliki sifat yang relatif lama, jadi kita bisa menggunakannya lagi setelah digunakan.
Serbuk kayu selain kita mudah mendapatkannya juga pasti mengurangi angka pengeluaran anda bukan. Serbuk kayu merupakan salah satu media tanam yang ekonomis.
6. Media Tanam Hidroponik dengan Menggunakan Hydroton
Hydroton terbuat dari bahan dasar lempung yang dipanaskan yang dibentuk dengan ukuran 1-2,5 cm. di dalam bulatan hydroton terdapat pori-pori yang gunanya untuk menyerap air yang nantinya digunakan sebagai tempat nutrisi untuk tumbuhan.
Hydroton memilik pH yang netral dan stabil. Hydroton yang dengan bentuknya bulat ini tidak akan membuat tanaman anda rusak. Hydroton dapat digunakan berulang kali. Anda hanya perlu mencucinya hingga bersih untuk menghilangkan kotoran dan lumut ketika ingin menggunakannya lagi.
7. Media Tanam Hidroponik dengan Menggunakan Perlite
Perlite merupakan bebatuan kecil berwarna putih yang asalnya dari batu silika yang telah dipanaskan dengan suhu tinggi hingga mencair dan selanjutnya dibentuk dengan ukuran yang lebih kecil. Perlite memiliki pH yang netral selain itu aerasinya juga cukup bagus. Perlite juga memiliki berat yang ringan bahkan hampir menyerupai gabus.
Perlite memiliki daya serap yang cukup tinggi sehingga baik untuk tempat akar tanam tumbuh. Perlite juga dapat dikombinasikan dengan media lain seperti coir (sabut kelapa) untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
8. Media Tanam Hidroponik dengan Menggunakan Vermiculite
Vermiculite memiliki sifat yang hampir sama dengan perlite. Keduanya dihasilkan dari batu yang telah dipanaskan dan dicairkan. Tetapi vermiculite memiliki daya serap air yang jauh lebih tinggi jika dibanding dengan perlite.
Bobot vermiculite juga lebih berat jika dibanding dengan perlite. Dari segi bentuknya vermuculite memiliki bentuk seperti karang laut. Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik anda juga bisa mengkombinasikan vermiculite dengan media tanam lainnya.
9. Media Tanam Hidroponik dengan Menggunakan Pumice
Pumice terbentuk akibat letusan gunung berapi yang sudah ratusan tahun dan akhirnya membatu. Pumice ini biasanya terdapat di daerah sekitar pantai. Untuk hasil yang lebih baik anda bisa mengkombinasikannya juga dengan media tanam yang lain.
10. Media Tanam Hidroponik dengan Menggunakan Batu Kerikil
Batu kerikil yang kecil dapat dijadikan media tanam juga. Akan tetapi batu kerikil hanya cocok untuk tanaman tertentu saja seperti sejenis bunga atau sejenisnya. Batuan kerikil biasa digunakan untuk tanaman tertentu yang kebutuhan airnya tinggi dan tahan terhadap air.
Simak video tentang media tanam dengan menggunakan busa berikut ini:
Itulah beberapa media tanam hidroponik yang dapat anda gunakan untuk bertanam dengan metode hidroponik. Banyak media tanam yang bisa kita dapatkan yang berasal dari sekitar kita. Dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada di sekitar kita, kita bisa meminimalisir pengeluaran untuk membuat media tanam untuk tanaman hidroponik. Semoga bermanfaat.