Tembang Asmarandana berasal dari kata ‘asmara’ yang berarti cinta kasih. Filosofi tembang Asmarandana adalah mengenai perjalanan hidup manusia yang sudah waktunya untuk memadu cinta kasih dengan pasangan hidup.
Dari segi pandang lain Asmaradana berasal dari kata asmara dan dhana. Asmara merupakan nama dewa percintaan. Dhana berasal dari kata dahana yang berarti api.
Asmaradana berkaitan dengan kajidian hangusnya dewa Asmara yang disebabkan oleh sorot mata ketiga dewa Siwa seperti yang dituliskan dalam Kakawin Smaradhana karya Mpu Darmaja. Dalam Serat Purwaukara Smaradhana diberi arti remen ing paweweh, berarti suka memberi.
Watak Asmarandana yaitu menggambarkan cinta kasih, asmara dan juga rasa pilu atau rasa sedih.